Move On ?

Sunday, November 9, 2014

Move On ?


Hai, selamat malam.
Selamat merebahkan diri.
Kali ini aku hadir, dengan sedikit cerita tentang bagaimana seorang perempuan memaknai move on.

Kamu pasti pernah merasakan bagaimana sakitnya ditinggal seseorang yang kamu sayangi.
Pernah berusaha mencoba untuk merapikan lagi puing-puing duka setelah ditinggal pergi.
Pernah mencoba untuk tetap baik-baik saja saat kamu tahu tak ada yang baik-baik saja pada hatimu.
Akupun. Sama.

Aku pernah merasakan bagaimana sakit dan sedihnya ditinggalkan lelaki yang amat aku cintai.
Akupun pernah mencoba untuk sejenak menepis segala duka yang ada, dan berkata AKU BAIK-BAIK SAJA TANPA KAMU (lelakiku, dulu)
Namun hati tak dapat diingkari.
Tak ada yang baik-baik saja saat aku kehilangan dia.
Banyak teman yang selalu mengingatkanku untuk segera move on.
Mencoba untuk membuka hati yang baru.
Tapi satu hal yang mereka tak mengerti.
Perkara membuka hati tak seperti membuka buku baru, yang dengan mudahnya bisa kita beli saat buku lama tak layak lagi untuk digunakan.

Memang benar apa kata orang,
buat apa memikirkan orang yang tak lagi memikirkanmu.
Buat apa terus berduka untuk dia yang tak sekalipun berduka saat kehilanganmu.
Tapi seharusnya mereka mengerti, tak setiap orang dengan mudahnya melepaskan segala kenangan masa lalu.
Melepaskanpun butuh proses, butuh waktu.

Apa ada yang salah dengan orang yang gagal move on ?

Gagal move on bukan berarti tak bisa melupakan.
Hanya saja, hati tak mau untuk segera melupakan.
Dipaksa seperti apapun, pada akhirnya hanya hati yang dapat memutuskan.

Gagal move on bukan berarti tak bisa untuk membuka hati lagi.
Hanya saja hati perlu sedikit waktu untuk menata ruangnya lagi.
Seperti rumah kosong lama tak berpenghuni, harus kembali dirapikan.
Hingga saatnya tiba, saat dimana penghuni baru datang akan betah berlama-lama untuk tetap tinggal.

Gagal move on bukan berarti hati tak bisa menghadapi kenyataan.
Hanya saja dibutuhkan waktu lebih lama untuk menguatkan hati.
Mengukuhkan kepingan-kepingan hati yang tersisa.

Tak ada yang salah dengan kalian yang "gagal" move on.
Tak perlu malu untuk mengakuinya.
Tak perlu tergesa-gesa untuk melepaskan.
Percayalah, akan ada saatnya dimana kamu akan menemukan waktu yang tepat untuk melepaskan.
Akan ada saatnya dimana hati akan lebih kuat untuk menghadapi kenyataan.
Mungkin memang diperlukan waktu yang lama.
Maka belajarlah untuk menikmati setiap duka.
Karena dengan menikmatinya kamu bersyukur, bahwa Tuhan masih mempercayaimu untuk menjadi orang yang lebih kuat.

0 comments :

Post a Comment