Malaikat Tanpa Sayap(ku)
Cengeng. Begitu kata lelakiku. Aku tak peduli.
Bagaimana tidak, seorang anak, perempuan, tiba-tiba merindukan sosok malaikatnya dan pedihnya dia menyadari bahwa dia tak bisa lagi memeluk sosok yang dia rindukan.
Bahkan hanya sekedar melihat senyumnya.
Tak ada yang lebih memilukan, saat aku ingin memeluknya tapi aku sadar bahkan sosok yang ingin aku peluk sudah tak dapat tersentuh dan tak mampu aku lihat.
Ah, ibu.
Malaikat tanpa sayapku. Aku rindu.
Andai, semesta menghadiahkan temu.
Aku hanya ingin memeluk, jauh lebih lama saat dulu kau memelukku.
Aku hanya ingin menggenggam jemari yang dulu selalu ada untuk membelai rambutku.
Terkadang aku benci melihat mereka yang tak bisa menghargai malaikat sepertimu.
Terlalu benci ketika menyadari bahwa aku tak bisa menyentuhmu untuk kesekian kalinya.
Tapi aku bahagia, ketika waktu mencoba mengisyaratkan bahwa kini kau jauh lebih bahagia.
Ya. Anak mana yang tak bahagia melihat ibu yang dicintainya bahagia.
Pedih. Ketika tahu aku belum sempat membahagiakanmu.
Membicarakanmu, ibu.
Tak akan pernah ada habisnya.
Seperti kasih sayangmu, yang aku tau tak akan ada habisnya.
Ragamu memang tak lagi ada.
Tapi aku percaya, kamu ada, selalu.
Memelukku disaat-saat terburukku.
Mengecup keningku disaat aku terlelap dalam mimpi.
Tertawa bersamaku disaat semesta menciptakan bahagia.
Maaf, sampai saat ini aku belum bisa memberimu hadiah terbaik.
Maaf, karena masih mengecewakanmu.
Maaf, karena belum mampu menjadi seperti apa yang kau inginkan.
Aku memang tak bisa menjanjikan untuk selalu menjadi anak yang baik.
Tapi aku selalu mencoba menjadi manusia seperti apa yang dulu selalu kau harapkan.
Tuhan, memang tak seharusnya aku mengucap doa disini.
Tapi aku tau terkadang hanya tulisan yang mampu membuatku jujur, bahkan kepada diriku sendiri.
Dengan tulisan ini, aku ingin KAU menjaga malaikat tanpa sayapku.
Malaikat terbaik yang pernah dan akan selalu ada dalam hidupku.
Ibu, andai dapat menatapmu saat ini.
Aku hanya ingin mengatakan, aku sayang kamu.
PS :
"Bersyukurlah untuk kalian yang masih bisa memandang senyum di raut wajah malaikat tanpa sayapmu.
Bersyukurlah masih mampu memeluk malaikat tanpa sayapmu,
sebab Tuhan masih mempercayaimu untuk membahagiakannya, membuatnya bangga akanmu."
"Bagi kalian yang tak mampu lagi untuk memeluk dan melihatnya. Percayalah bahwa malaikat tanpa sayapmu selalu ada kapanpun dan dimanapun kalian ada.
Karena jauh didalam hatimu, mereka ada. Jangan menyesali kepergiannya, karena begitulah cara Tuhan memberinya kebahagian abadi"
Teruntuk kalian:
Segera!
Rengkuh.
Peluk.
Cium.
Tatap.
Dan katakan:
"Aku Sayang Ibu"
0 comments :
Post a Comment